Selasa, 03 Oktober 2017

Cara Kerja Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer & Telepon


Nama : Fauzan Fiqriansyah  
Kelas : XI TKJ 2  
Sekolah : SMKN 13 BANDUNG
Judul : 
Cara Kerja Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer & Telepon
Guru :
  • Pa Priyo
  • Pak Imannudin
  • Bu Nur Fauziah
Mata Pelajaran : Teknologi Layanan Jaringan

Tanggal : 03 - 10 -2017
 
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer- komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web).


Tujuan dari jaringan komputer yaitu agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge,Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya

A. Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer

1. Modem

Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

2. Personal Komputer

Personal komputer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat.

3. Network Internet Card (NIC)

NIC merupakan port yang menghubungkan komputer dengan jaringan. Port atau Card ini bergabung didalam Personal Computer yang menempel pada Main Board. Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau Network Card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis Network Card yang banyak digunakan adalah PCI karena PCI memiliki kemampuan transfer data didalam komputer lebih tinggi dari pada ISA.
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan sebuah terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perkembangan, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulituntuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.


4. Menggunakan Jenis Kabel UTP.

Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.


Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
1. Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
2. Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
3. Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
4. Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
5. Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps


Kabel UTP memang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berlilitan berpasang-pasangan. Dan setiap warna dan lilitan memiliki jumlah lilitan dan resisten yang berbeda dalam menghantarkan arus data. Sehingga urutan ini sangat penting.


Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair) dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias nganggur

B. Perangkat Komunikasi Jaringan Telepon

1. BTS (Base Transceiver System)

Base Transceiver System adalah suatu perangkat yang berfungsi menerima dan memancarkan kembali gelombang frekuensi / sinyal. Perangkat ini biasanya berupa menara-menara yang tinggi.

Sistem komunikasi radio GSM menerapkan sistem dupleks penuh (full duplex), komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal ke telepon seluler pelanggan. Sebaliknya telepon sesuler pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa diterima oleh BTS. Baik BTS maupun telepon seluler pelanggan memancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi gejala tunda (delay)atau atau gangguan / penumpukan / tumpang-tindih frekuensi(interferensi).

Sistem kerjanya adalah pertama-tama telepon seluler harus meminta akses kepada BTS untuk memulai percakapan. Selanjutnya akan diproses oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. Jalur frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan telepon seluler disebut dengan kanal fekuensi downlink . Jalur frekuensi yang dipakai oleh telepon seluler disebut kanal frekuensiuplink.

Dengan adanya permintaan percakapan maka terjadi tiga akses yang berbeda: 1) broadcast (dari BTS ke telepon seluler), 2) permintaan ke BTS supaya disediakan akses kanal percakapan dan 3) akses kanal percakapan buat telepon seluler yang disediakan oleh BTS setelah melakukan permintaan. Dengan menggunakan teknologi digital, satu kanal frekuensi bisa dibagi menjadi beberapa sub kanal, bisanya 8 sub kanal. Sub kanal ini disebut time slot (TS). Jadi permintaan dan proses di atas dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan satu kanal frekuensi. Jika dalam satu waktu hanya terdapat satu permintaan maka masih terdapat beberapa sub kanal lagi untuk melayani permintaan percapan dari pelanggan lainnya. Dengan mengasumsikan satu kanal frekuensi dibagi menjadi 8 sub kanal maka satu kanal frekuensi itu dapat melayani 6 permintaan percakapan. Satu sub kanal digunakan untuk broadcast, satu sub kanal untuk memproses permintaan dan 6 sub kanal untuk percakapan.



2.Base Station Controller (BSC)

BSC adalah peralatan untuk mengontol BTS. BSC itu seperti otak/commander dari BTS-BTS.BSC menyediakan fungsi pengaturan pada beberapa BTS yang dikendalikannya. Dinataranya fungsi handover, konfigurasi cell site, pengaturan sumber daya radio, serta tuning power dan frekuensi pada suatu BTS. BSC merupakan simpul (konmsentrator) untuk menghubungkan dengan core network. Dalam jaringan GSM umumnya sebuah BSc dapat mengatur 70 buah BTS.
Berikut gambar BSC:



3. Mobile Switching Center (MSC)

Mobile Switching Center (MSC) adalah merupakan titik penyampaian atau penyambungan utama untuk teknologi GSM, bertanggung jawab untuk menghandle beberapa panggilan suara dan SMS sebaik mungkin dengan layanan – layanan yang lain (seperti conference calls, FAX dan circuit switched data). MSC membangun dan merealisasikan hubungan end-to-end , mengatur pergerakan pengguna and permintaan handover selama panggilan berlangsung dan melakukan penghitungan dari biaya dan juga monitorig dari pencatatan penggunaan layanan.
MSC berfungsi melakukan fungsi switching dan bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan panggilan, call setup, release, dan routing. MSC juga melakukan fungsi billing (terhubung ke billing system) dan sebagai gateway ke jaringan lain. VLR berisi informasi user yang bersifat dinamis yang sedang “attach” berada pada jaringan mobile, termasuk letak geografis. Biasanya VLR terintegrasi dengan MSC. Dari MSC sebuah jaringan seluler berkomunikasi dengan jaringan luar, misalnya : jaringan telepon rumah/Public Switched Telephone Network (PSTN), jaringan data Integrated Services Digital Network (ISDN), Circuit Switched Public Data Network (CSPDN), dan Packet Switched Public Data Network (PSPDN).
Berikut gambar MSC:

4. Short Message Service Center (SMSC)

Short message service centre adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan , kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada. SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani. SMSC berfungsi menerima SMS yang dikirim, menyimpannya untuk sementara, dan memforward (mengirimkan) SMS tersebut ke mobile subscriber (MS) ataupun ESME tujuan. SMSC mempunyai peran penting dalam arsitektur sms. SMSC berfungsi menyampaikan pesan sms antar Mobile Station(MS)/ HP, dan juga melakukan fungsi store-and-forwarding sms jika nomor penerima sedang tidak dapat menerima pesan. Didalam jaringanya sebuah operator dapat mempunyai lebih dari satu perangkat SMSC, sesuai besar trafik sms jaringan tersebut. SMSC dapat berkomunikasi dengan elemen lain seperti MSC, dan HLR dengan menggunakan protokol MAP. Seiring berkembangnya layanan, SMSC juga dapat berkomunikasi dengan server aplikasi menggunakan sebuah protokol yang cukup pupuler yaitu, Short Message Peer tio Peer Protocol (SMPP).
Berikut gambar SMSC:

5. Cara Kerja Jaringan SMS

Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa: 1. Inactive atau Active 2. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan). Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima oleh nomer yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi. Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center tersebut memang sibuk. Berbeda kondisinya apabila jaringan sedang sibuk.
6. Nomor SMS-Center
Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu : - Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa. - National/International Code a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81 b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91 - No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya. Tabel 2.2 Nomor SMSC Operator Di Indonesia No Operator SMS-Center Kode PDU 1 Satelindo 62816125 059126181652 2 Telkomsel 62811000000 07912618010000F0 3 Exelcom 62818445009 07912618485400F 4 Indosat-M3 62855000000 07912658050000F0 5 Starone 62811000000 07912618010000F0
7. Diagram Alir SMS Mobile Terminating.
A. A (misal: aplikasi) mengirim pesan ke SMSC
B. SMSC mengirimkan pesan ke SMS–GMSC.
C. SMS–GMSC menginterogasi HLR untuk informasi routing.
D. HLR membalas informasi routing ke SMS-GMSC.
E. SMS-GMSC meneruskan pesan ke MSC/VLR.
F. MS di-paging dan koneksi terbentuk antara MS dan network, sebagaimana dalam setup pangilan normal. (Dengan demikian posisi MS diketahui dan apakah MS boleh berada dalam network / proses otentikasi).
G. Jika otentikasi berhasil, MSC/VLR mengirim pesan sms tersebut ke MS. SMS dikirim melalui kanal signaling SDCCH) 8. Jika pengiriman berhasil, delivery report dikirim dari MSC/VLR ke SMSC. Namun jika tidak, MSC/VLR akan menginformasikan ke HLR, dan failure report dikirim ke SMS–C. Pada kasus pengiriman yang gagal, HLR dan VLR akan mendapat informasi “Messages waiting” yang menunjukkan ada pesan di SMSC yang menunggu untuk dikirimkan ke MS. Informasi di HLR terdiri dari list SMSC pengirim pesan, sedangkan di VLR terdapat “flag” yang menunjukkkan apakah list pesan dalam keadaan kosong atau tidak. Jika MS available dan siap menerima pesan, maka HLR akan memberitahu SMSC.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alfinadamayanti.tk/2016/08/perangkat-komunikasi-pada-jaringan_7.html
https://rizkyawanjoeana.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-fungsi-bscmscsmsc.html
https://www.kompasiana.com/www.abdulsoleh.com/cara-kerja-bts-base-transceiver-system-merespon-panggilan-dari-telepon-seluler_5517eb20a333117607b66150

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Limit Bandwidth menggunakan Queue Tree pada Mikrotik

Telah kita ketahui untuk perangkat mikrotik memiliki 2 fitur limiter yang fungsional yaitu simple queues dan queues tree. Mikrotik yang me...