Selasa, 24 Oktober 2017

Enhanced Interior Gateway Routing Protokol (EIGRP)


Nama : Fauzan Fiqriansyah  
Kelas : XI TKJ 2  
Sekolah : SMKN 13 BANDUNG
Judul : 
Enhanced Interior Gateway Routing Protokol (EIGRP)
Guru :
  • Pa Atep Aulia Rahman
  • Bu Rita Hartati
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan

Tanggal : 24 - 10 - 2017



Pengertian EIGRP

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah cisco proprietary routing protocol yang artinya kita harus menggunakan perangkat dari cisco untuk dapat menjalankan protocol routing ini. Namun sejak 2013, beberapa fungsi dari EIGRP sudah menjadi open standard dan kita dapat menggunakan perangkat router selain dari cisco untuk dapat menjalankan routing protocol ini. EIGRP merupakan hybrid protocol yang mendukung link state maupun distance vector protocol . Untuk menentukan jalur tercepat untuk sampai ketujuan, routing protocol ini melakukan perhitungan dari gabungan beberapa metrik yang secara default terdapat 5 metrik, yaitu bandwidth, load, delay, reliability, MTU dan secara defaut yang digunakan hanya 2, yaitu bandwidth dan delay. EIGRP melakukan maintain terhadapat 3 buah tabel untuk mempercepat proses konvergensi, yaitu Neighbor Table, Topology Table dan Routing Table. Secara garis besar, 3 tabel tersebut memiliki fungsi antara lain :

- Neighbor Table : tabel yang menyimpan informasi mengenai router lain yang menjalankan EIGRP routing dan terhubung secara langsung dengan router itu sendiri, karena EIGRP hanya membagikan informasi routing dengan router yang hanya ada pada tabel ini.
- Topology Table : tabel yang menyimpan semua informasi mengenai jalur yang di pelajari dari neighbor. Di tabel ini disimpan semua destinasi dan jalur yang dibagikan oleh router neighbor.
- Routing Table ; tabel yang hanya menyimpan destinasi tercepat untuk sampai ke setiap tujuan.

EIGRP biasa digunakan pada sistem jaringan yang memiliki network yang berskala besar dan pada router eigrp, pada saat melakukan konfigurasi kita tidak perlu memperkenalkan network - network yang terhubung pada router tetangga (neighbor) yang sudah tersimpan pada routing tablenya. Jika sebuah router menggunakan routing protocol eigrp, maka router tersebut akan mencari sendiri routing table dari router - router tetangganya dan akan melakukan update jika ada perubahan pada jaringan. Routing protocol EIGRP sendiri juga mengenal yang namanya Autonomous System (AS) yang berfungsi untuk membuat semua router yang berada pada AS yang sama berada dalam satu area sehingga dapat melakukan komunikasi data dari sumber ke tujuan. Dan apabila masing - masing router menggunakan autonomous system (AS) yang berbeda, maka setiap router tersebut tidak dapat saling berkomunikasi.



Karakteristik EIGRP

- Cisco Proprietary routing protocol
- EIGRP merupakan hybrid routing protocol
- Menggunakan alamat multicast untuk routing update
- Mendukung VLSM / CIDR
- Merupakan pembaruan dari IGRP routing protocol
- Menggunakan DUAL (Diffusing Update Algorithm) untuk memelih jalur terbaik.
- Mendukung multiple protocol network
- Menggunakan neighbor discovery/recovery, DUAL, RTP (reliable transport protocol), dan protocol-dependent modules yang membendakan EIGRP dengan routing protocol yang lain.

Konfigurasi EIGRP

1. Buatlah topologi dibawah dan konfigurasi interfacenya.





2. tambahkan interface loopback pada ketiga router. Interface loopback dapat dipakai sebagai identitas dan sebagai ip logical.



3. Konfigurasi EIGRP pada router. AS Number dalam semua router EIGRP harus sama.


4. No-auto summary bertujuan untuk menyertakan subnetmask dalam routing EIGRP. Sekarang lakukan tes ping dan traceroute ke router3.
5. Cek table routing



Kamis, 12 Oktober 2017

Macam - Macam Routing


Nama : Fauzan Fiqriansyah  
Kelas : XI TKJ 2  
Sekolah : SMKN 13 BANDUNG
Judul : 
Macam -macam Routing
Guru :
  • Pa Atep Aulia Rahman
  • Bu Rita Hartati
Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan

Tanggal : 12- 10 -2017
 

Apa itu routing?

Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
• Alamat tujuan
• Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
• Route yang mungkin ke semua network remote
• Route terbaik untuk setiap network remote


Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.

Jenis-jenis routing adalah :
• Routing statis
• Routing default
• Routing dinamis


Routing Statis

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.
Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:


Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.


Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.


Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.


Routing Dinamis

Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan


Routed dan Routing Protocol

Protocol tidak lain deskripsi formal dari set atau rule-rule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.


Routed protocol

Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network. Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.


Routing protocol

Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-router. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP


RIP

Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.


OSPF

Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.


EIGRP

Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol—merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.


BGP

Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawatpath-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.


Administrasi Distance.

Administrative distance (disingkat AD) digunakan untuk mengukur apa yg disebut ke-dapat-dipercaya-an dari informasi routing yang diterima oleh sebuah router dari router tetangga. AD adalah sebuah bilangan integer 0 – 255, dimana 0 adalah yang paling dapat dipercaya dan 255 berarti tidak akan lalu lintas data yang akan melalui route ini.


Jika kedua router menerima dua update mengenai network remote yang sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. Jika satu dari route yang di-advertised (diumumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan ditempatkan dirouting table.


Jika kedua route yang di-advertised memiliki AD yang sama, maka yang disebut metric dari routing protocol (misalnya jumlah hop atau bandwidth dari sambungan) akan digunakan untuk menemukan jalur terbaik ke network remote. Kalau masih sama kedua AD dan metric, maka digunakan load-balance (pengimbangan beban).


Tabel berikut memperlihatkan AD yang default yang digunakan oleh sebuah router Cisco untuk memutuskan route mana yang akan ditempuh menuju sebuah jaringan remote.
Sumber routeAD Default
Interface yang terhubung langsung0
Route statis1
EIGRP90
IGRP100
OSPF110
RIP120
External EIGRP170
Tidak diketahui255 (tdk pernah digunakan)

Routing Protocol



Terdapat tiga klas routing protocol


Distance vector Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan ,menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.


Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network.

Hybrid Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.

Routing Protocol Jenis distance-Vector
Algoritma routing distance-vector mengirimkan isi routing tabel yg lengkap ke router router tetangga, yg kemudian menggabungkan entri-entri di routing tabel yang diterima tersebut dengan routing tabel yang mereka miliki, untuk melengkapi routing tabel router tersebut.


1. RIP

Routing Information Protocol (RIP) mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router.


RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut classless routing


2. IGRP

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector milik cisco (cisco-proprietary). Artinya semua router anda harus router cisco untuk menggunakan IGRP dijaringan anda.

IGRP memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, denga nilai default 100. Ini membantu kekurangan pada RIP.


3. EIGRP

Enhance Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah routing protocol
distance-vector milik cisco (cisco-proprietary) yang sudah ditingkatkan, yang memberi suatu keunggulan dibanding IGRP. Keduanya menggunakan konsep dari sebuah autonomous systemuntuk menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan, sebelah menyebelah) yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi informasi routing. Tapi EIGRP memasukkan subnet mask kedalam update route-nya. Sehingga memungkinkan kita menggunakan VLSM dan melakukan perangkuman (summarization) . EIGRP mempunyai sebuah jumlah hop maksimum 255. Berikut fitur EIGRP yang jauh lebih baik dari IGRP
Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol dependent
Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien
Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP)
Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL)



Routing Protocol Jenis link-state

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.


OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja


DAFTAR PUSTAKA

http://mikrotikindo.blogspot.co.id/2013/03/apa-itu-routing-pengertian-dan-jenis-routing.html

Selasa, 03 Oktober 2017

Cara Kerja Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer & Telepon


Nama : Fauzan Fiqriansyah  
Kelas : XI TKJ 2  
Sekolah : SMKN 13 BANDUNG
Judul : 
Cara Kerja Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer & Telepon
Guru :
  • Pa Priyo
  • Pak Imannudin
  • Bu Nur Fauziah
Mata Pelajaran : Teknologi Layanan Jaringan

Tanggal : 03 - 10 -2017
 
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer- komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web).


Tujuan dari jaringan komputer yaitu agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge,Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya

A. Perangkat Komunikasi Jaringan Komputer

1. Modem

Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.

2. Personal Komputer

Personal komputer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat.

3. Network Internet Card (NIC)

NIC merupakan port yang menghubungkan komputer dengan jaringan. Port atau Card ini bergabung didalam Personal Computer yang menempel pada Main Board. Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau Network Card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis Network Card yang banyak digunakan adalah PCI karena PCI memiliki kemampuan transfer data didalam komputer lebih tinggi dari pada ISA.
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan sebuah terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perkembangan, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulituntuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.


4. Menggunakan Jenis Kabel UTP.

Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.


Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
1. Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
2. Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
3. Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
4. Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
5. Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps


Kabel UTP memang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berlilitan berpasang-pasangan. Dan setiap warna dan lilitan memiliki jumlah lilitan dan resisten yang berbeda dalam menghantarkan arus data. Sehingga urutan ini sangat penting.


Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair) dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias nganggur

B. Perangkat Komunikasi Jaringan Telepon

1. BTS (Base Transceiver System)

Base Transceiver System adalah suatu perangkat yang berfungsi menerima dan memancarkan kembali gelombang frekuensi / sinyal. Perangkat ini biasanya berupa menara-menara yang tinggi.

Sistem komunikasi radio GSM menerapkan sistem dupleks penuh (full duplex), komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal ke telepon seluler pelanggan. Sebaliknya telepon sesuler pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa diterima oleh BTS. Baik BTS maupun telepon seluler pelanggan memancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi gejala tunda (delay)atau atau gangguan / penumpukan / tumpang-tindih frekuensi(interferensi).

Sistem kerjanya adalah pertama-tama telepon seluler harus meminta akses kepada BTS untuk memulai percakapan. Selanjutnya akan diproses oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. Jalur frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan telepon seluler disebut dengan kanal fekuensi downlink . Jalur frekuensi yang dipakai oleh telepon seluler disebut kanal frekuensiuplink.

Dengan adanya permintaan percakapan maka terjadi tiga akses yang berbeda: 1) broadcast (dari BTS ke telepon seluler), 2) permintaan ke BTS supaya disediakan akses kanal percakapan dan 3) akses kanal percakapan buat telepon seluler yang disediakan oleh BTS setelah melakukan permintaan. Dengan menggunakan teknologi digital, satu kanal frekuensi bisa dibagi menjadi beberapa sub kanal, bisanya 8 sub kanal. Sub kanal ini disebut time slot (TS). Jadi permintaan dan proses di atas dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan satu kanal frekuensi. Jika dalam satu waktu hanya terdapat satu permintaan maka masih terdapat beberapa sub kanal lagi untuk melayani permintaan percapan dari pelanggan lainnya. Dengan mengasumsikan satu kanal frekuensi dibagi menjadi 8 sub kanal maka satu kanal frekuensi itu dapat melayani 6 permintaan percakapan. Satu sub kanal digunakan untuk broadcast, satu sub kanal untuk memproses permintaan dan 6 sub kanal untuk percakapan.



2.Base Station Controller (BSC)

BSC adalah peralatan untuk mengontol BTS. BSC itu seperti otak/commander dari BTS-BTS.BSC menyediakan fungsi pengaturan pada beberapa BTS yang dikendalikannya. Dinataranya fungsi handover, konfigurasi cell site, pengaturan sumber daya radio, serta tuning power dan frekuensi pada suatu BTS. BSC merupakan simpul (konmsentrator) untuk menghubungkan dengan core network. Dalam jaringan GSM umumnya sebuah BSc dapat mengatur 70 buah BTS.
Berikut gambar BSC:



3. Mobile Switching Center (MSC)

Mobile Switching Center (MSC) adalah merupakan titik penyampaian atau penyambungan utama untuk teknologi GSM, bertanggung jawab untuk menghandle beberapa panggilan suara dan SMS sebaik mungkin dengan layanan – layanan yang lain (seperti conference calls, FAX dan circuit switched data). MSC membangun dan merealisasikan hubungan end-to-end , mengatur pergerakan pengguna and permintaan handover selama panggilan berlangsung dan melakukan penghitungan dari biaya dan juga monitorig dari pencatatan penggunaan layanan.
MSC berfungsi melakukan fungsi switching dan bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan panggilan, call setup, release, dan routing. MSC juga melakukan fungsi billing (terhubung ke billing system) dan sebagai gateway ke jaringan lain. VLR berisi informasi user yang bersifat dinamis yang sedang “attach” berada pada jaringan mobile, termasuk letak geografis. Biasanya VLR terintegrasi dengan MSC. Dari MSC sebuah jaringan seluler berkomunikasi dengan jaringan luar, misalnya : jaringan telepon rumah/Public Switched Telephone Network (PSTN), jaringan data Integrated Services Digital Network (ISDN), Circuit Switched Public Data Network (CSPDN), dan Packet Switched Public Data Network (PSPDN).
Berikut gambar MSC:

4. Short Message Service Center (SMSC)

Short message service centre adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan , kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada. SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani. SMSC berfungsi menerima SMS yang dikirim, menyimpannya untuk sementara, dan memforward (mengirimkan) SMS tersebut ke mobile subscriber (MS) ataupun ESME tujuan. SMSC mempunyai peran penting dalam arsitektur sms. SMSC berfungsi menyampaikan pesan sms antar Mobile Station(MS)/ HP, dan juga melakukan fungsi store-and-forwarding sms jika nomor penerima sedang tidak dapat menerima pesan. Didalam jaringanya sebuah operator dapat mempunyai lebih dari satu perangkat SMSC, sesuai besar trafik sms jaringan tersebut. SMSC dapat berkomunikasi dengan elemen lain seperti MSC, dan HLR dengan menggunakan protokol MAP. Seiring berkembangnya layanan, SMSC juga dapat berkomunikasi dengan server aplikasi menggunakan sebuah protokol yang cukup pupuler yaitu, Short Message Peer tio Peer Protocol (SMPP).
Berikut gambar SMSC:

5. Cara Kerja Jaringan SMS

Sekali pesan dikirim, pesan tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa: 1. Inactive atau Active 2. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan). Jika tidak aktif maka SMSC akan meng-hold pesan tersebut sampai pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika pesan tersebut sudah diterima oleh nomer yang dituju dan mengkategorikan pesan tersebut sebagai sebuah ”pesan terkirim” dan tidak akan melakukan percobaan pengiriman pesan lagi. Prinsip dasarnya adalah bahwa hanya ada satu Short Massage Service Center yang menerjemahkan pesan untuk dikirimkan pada sebuah jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan dan diterima bersamaan dengan voice, data dan fax menggunakan channel yang berbeda dengan SMS. Oleh karena itu pengguna SMS jarang atau tidak pernah mendapatkan signal sibuk pada saat jaringan voice sedang sibuk, kecuali memang SMS Center tersebut memang sibuk. Berbeda kondisinya apabila jaringan sedang sibuk.
6. Nomor SMS-Center
Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu : - Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa. - National/International Code a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81 b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91 - No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya. Tabel 2.2 Nomor SMSC Operator Di Indonesia No Operator SMS-Center Kode PDU 1 Satelindo 62816125 059126181652 2 Telkomsel 62811000000 07912618010000F0 3 Exelcom 62818445009 07912618485400F 4 Indosat-M3 62855000000 07912658050000F0 5 Starone 62811000000 07912618010000F0
7. Diagram Alir SMS Mobile Terminating.
A. A (misal: aplikasi) mengirim pesan ke SMSC
B. SMSC mengirimkan pesan ke SMS–GMSC.
C. SMS–GMSC menginterogasi HLR untuk informasi routing.
D. HLR membalas informasi routing ke SMS-GMSC.
E. SMS-GMSC meneruskan pesan ke MSC/VLR.
F. MS di-paging dan koneksi terbentuk antara MS dan network, sebagaimana dalam setup pangilan normal. (Dengan demikian posisi MS diketahui dan apakah MS boleh berada dalam network / proses otentikasi).
G. Jika otentikasi berhasil, MSC/VLR mengirim pesan sms tersebut ke MS. SMS dikirim melalui kanal signaling SDCCH) 8. Jika pengiriman berhasil, delivery report dikirim dari MSC/VLR ke SMSC. Namun jika tidak, MSC/VLR akan menginformasikan ke HLR, dan failure report dikirim ke SMS–C. Pada kasus pengiriman yang gagal, HLR dan VLR akan mendapat informasi “Messages waiting” yang menunjukkan ada pesan di SMSC yang menunggu untuk dikirimkan ke MS. Informasi di HLR terdiri dari list SMSC pengirim pesan, sedangkan di VLR terdapat “flag” yang menunjukkkan apakah list pesan dalam keadaan kosong atau tidak. Jika MS available dan siap menerima pesan, maka HLR akan memberitahu SMSC.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alfinadamayanti.tk/2016/08/perangkat-komunikasi-pada-jaringan_7.html
https://rizkyawanjoeana.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-fungsi-bscmscsmsc.html
https://www.kompasiana.com/www.abdulsoleh.com/cara-kerja-bts-base-transceiver-system-merespon-panggilan-dari-telepon-seluler_5517eb20a333117607b66150

Limit Bandwidth menggunakan Queue Tree pada Mikrotik

Telah kita ketahui untuk perangkat mikrotik memiliki 2 fitur limiter yang fungsional yaitu simple queues dan queues tree. Mikrotik yang me...