Selasa, 06 Maret 2018

Media Layanan Jaringan dan Jaringan Hybrid


Media Layanan Jaringan


1. Twisted-Pair Cable
Twisted-Pair Cable

Kabel twisted pair adalah media yang paling sering digunakan untuk telekomunikasi. Kabel twisted pair terdiri dari kawat tembaga yang dipelintir menjadi pasangan. Kabel telepon biasanya terdiri dari dua kabel tembaga terisolasi yang dipelintir menjadi pasangan. Pemasangan kabel jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel tembaga yang dapat digunakan baik untuk transmisi data maupun suara. Penggunaan dua kabel yang dipilin bersama membantu untuk mengurangi terjadinya crosstalk dan induksi elektromagnetik. Kecepatan transmisi berkisar antara 2 juta bit per detik sampai 10 miliar bit per detik. Kabel jenis ini hadir dalam dua bentuk yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP) yang diproduksi dengan berbagai variasi untuk berbagai macam scenario.

2. Wire Pairs
Wire Pairs


Wire pairs umumnya digunakan dalam komunikasi telepon lokal dan komunikasi data digital jarak dekat. Biasanya, wire pairs terbuat dari tembaga. Dengan menggunakan kabel jenis ini, kecepatan transmisi data mencapai 9600 bit per detik dalam jarak 100 meter.

3. Coaxial Cable
Kabel Coaxial

Coaxial cable adalah jenis kabel yang digunakan secara luas dalam sistem kabel televisi, gedung-gedung perkantoran, dan beberapa situs kerja untuk LAN. Kabel jenis ini terdiri dari kabel tembaga atau aluminium yang dibungkus dengan lapisan isolasi yang terbuat dari bahan yang fleksibel dengan konstanta dielektrik yang tinggi dan semuanya dilapisi oleh lapisan konduktif. Lapisan isolasi dapat membantu meminimalkan gangguan atau interferensi dan distorsi. Kecepatan transmisi melalui kabel jenis ini berkisar antara 200 juta hingga 500 juta bit per detik.

4. Fiber-optic Cable
Kabel serat optik terdiri dari satu atau lebih filamen serat optik yang terbungkus lapisan pelindung yang membawa data melalui pulsa cahaya. Kabel serat optic mentransmisikan cahaya yang dapat bergerak dalam jarak yang jauh. Kabel serat optic tidak terpengaruh oleh radiasi elektromagnetik. Kecepatan transmisi dapat mencapai triliunan bit per detik. Kecepatan transmisi serat optik ratusan kali lebih cepat daripada kabel coaxial dan ribuan kali lebih cepat dari kawat twisted-pair. Kapasitas ini dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan menggunakan cahaya berwarna yaitu cahaya yang memiliki beberapa panjang gelombang. Alih-alih membawa satu pesan dalam aliran impuls cahaya monokromatik, teknologi ini dapat membawa banyak sinyal dalam serat tunggal.

5. Communications Satelite
Satelit

Satelit menggunakan sinyal radio gelombang mikro sebagai media telekomunikasi
yang tidak dapat dibelokkan oleh atmosfer bumi. Satelit ditempatkan di ruang angkasa dengan jarak sekitar 35400 kilometer atau 22000 mil di atas katulistiwa. Sistem pengorbit Bumi ini mampu menerima dan menyampaikan suara, data, dan sinyal televisi.


Standarisasi Dalam Media Layanan Jaringan


a. Organisasi Standarisasi untuk telekomunikasi
ITU (International Telecommunication Union), Berperan sebagai organisasi yang menstandarisasi komunikasi telepon. Dibentuk pada tahun 1865 oleh beberapa negara Eropa, dimana pada saat itu berperan untuk standarisasi kode morse atau telegraf. ITU memiliki 3 layanan pokok: Radiocommunication sector (ITU-R) Telecommunications Standardization Sector (ITU-T). Dimulai dari tahun 1956 - 1993, ITU-T dikenal dengan nama CCITT (Comite Consultatif International Telegraphiqueet Telephonique). Salah Satu yang sudah distandarisasi adalah X.25.
Development Sector (ITU-D).

b. Organisasi Standarisasi Internasional
Berbagai standard internasional dihasilkan oleh ISO (International Standards Organization), sebuah organisasi yang dibentuk tahun 1946. Anggota dari organisasi ini antara lain ANSI (US), BSI (Inggris), AFNOR (Francis), DIN (Jerman), dan masih banyak lainnya kurang lebih 85 anggota. Organisasi lain yang turut bermain dalam standarisasi dunia adalah IEEE (Institute of Electrical
and Electronics Engineers). Sudah banyak standard yang dihasilkan, antara lain IEEE 802 untuk teknologi LAN, dimana teknologi ini juga di dukung dengan standarisasi IDO 8802.

c. Organisasi Standarisasi untuk Internet
Untuk standarisasi Internet, memiliki mekanisme tersendiri yang berbeda dengan ITU-T ataupun ISO. Mekanisme ini dibentuk pada awalnya dari sebuah komite informal yang dibentuk oleh DoD setelah ARPANET terbentuk yang disebut dengan IAB (Internet Activities Board). Pada komite inilah menampung semua ide atau pemikiran yang secara terbuka didiskusikan. Para anggota komite informal ini saling mempublikasi-kan technical report yang disebut RFC (Request for Comments). RFC disimpan secara online, sehingga siapapun dapat mengakses dan memberikan komentar. Setiap RFC yang masuk diberikan suatu nomor urut. Pada tahun 1989, oleh karena Internet terus bertumbuh, maka diperlukan suatu badan organisasi yang formal, maka IAB direorganisasi kembali menjadi IRTF (Internet Research Task Force) dan juga dengan IETF (Internet Engineering Task Force).



Jaringan Hybrid

Jaringan Hybrid adalah menghubungkan antara jaringan wired dan jaringan wireless menggunakan akses point. Untuk menghubungkan jaringan kabel dengan jaringan wireless hubungkan switch dengan port LAN pada akses point. Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan, yaitu Client, Peer dan Server. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang di share oleh jaringan peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh server. Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada jaringan berbasis server. Pada topologi di atas akses point juga terhubung ke internet melalui beberapa computer (Ada salah satu komputer yang dimisalkan sebagai computer gateway yang ada di ISP dan terhubung langsung dengan internet), sedangkan alamat IP Address 10.122.69.1 dimisalkan sebagai alamat yang diberikan oleh ISP kepada kita.

IP STATIC & DHCP
IP static
Ip yang tidak bisa berubah atau tetap dan cara mengkonfigurasinya adalah secara manual. Contoh implementasi pada jaringan Hybrid adalah pada jaringan Wired Network. Untuk konfigurasi IP Client adalah secara manual, dapat dilihat pada contoh dibawah.
DHCP
Ip yang berubah setiap kali modem direstart dan IP tersebut didapatkan secara automatic dari server. Implementasi IP DHCP pada jaringan Hybrid pada Wired Network dan Wirelless Network, dimana fungsi DHCP pada Acces Point telah diaktifkan untuk memberikan IP pada Client secara automatic, dapat dilihat pada contoh dibawah.

Topologi Hybrid


Pengertian Topologi Hybrid
Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

 
Skema Topologi Hybrid



Topologi Hybrid mengkombinasi dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada; tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab menggabungkan berbagai struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang menimbulkan masalah.

Karakteristik Topologi Hybrid
Topology Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab merupakan penggabungan dari beberapa topologi. Topologi hybrid akan membawa karakteristik topologi asal yang
membangunnya. Misalkan jika topologi hybrid di salah satu perusahaan merupakan gabungan dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada jaringan tersebut memiliki karakteristik bawaan dari topologi ring, star, dan bus.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid
Sama seperti topologi lainnya, topologi jaringan hybrid juga tidak sempurna. Topologi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan Topologi Hybrid :
1. Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
2. Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
3. Kustomisasi, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengkombinasikan berbagai konfigurasi topologi
jaringan yang berbeda.
5. Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru, meskipun topologi jaringan berbeda.
6. Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
7. Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.

Kekurangan Topologi Hybrid :
1. Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
2. Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
3. Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
4. Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan beberapa topologi yang berbeda dan disaat yang sama juga harus memastikan semua node berfungsi dengan baik.

Limit Bandwidth menggunakan Queue Tree pada Mikrotik

Telah kita ketahui untuk perangkat mikrotik memiliki 2 fitur limiter yang fungsional yaitu simple queues dan queues tree. Mikrotik yang me...